Desember 01, 2012

Robot-Robot Canggih Masa Kini

Seorang pengunjung memfoto robot Kuratas pada sebuah pameran di Tokyo, 28 November 2012 lalu. Roboh setinggi 4 meter ini diproduksi terbatas dan dapat dikendalikan dari dalam kokpit atau lewat ponsel cerdas. Robot seberap 4 ton ini juga dilengkapi senjata berteknologi masa depan seperti peluncur roket yang dapat menembakkan peluru plastik berisi air.

Model-model turut menari bersama robot NAO saat konferensi pers di Bangkok, 19 Juni 2012. NAO, teknologi humanoid terbaru dari Eropa ini dibawa ke Thailand dalam rangka promosi "Thailand's Manufacturing Expo" pada pertengahan Juni lalu di Bangkok. 

 

Robot-robot ini dibuat oleh mahasiswa-mahasiswa Wuhan Institute of Technology University. Mereka menari di hadapan pengunjung 13th China International Machinery and Electronic Products Expo, di Wuhan, Hubei, pada 23 September 2012 lalu

Inilah prototip Wall-Ye, robot yang akan memangkas pohon anggur di kebun Anda. Robot ini sedang beraksi di kebun anggur Pouilly Fuisse, Prancis, saat presentasi di hadapan wartawan, 12 Oktober 2012 lalu. Robot seukuran 50 x 60 cm tersebut menggunakan empat roda dengan dua lengan terbuat dari besi. Dilengkapi pula dengan kamera dan GPS. Robot ini mampu mengecek anggur-anggur yang sudah siap dicabut untuk kemudian dibuat wine. 

Robot buatan Honda Motor Co, Asimo, sedang membuka botol untuk kemudian menuangkan airnya pada saat konferensi pers di Tokyo Motor Show ke-42 di Tokyo, 30 September 2011 lalu.

 

Presiden Murata Manufacturing Co Ltd, Tsuneo Murata berpose dengan robot pengendara sepeda yang diproduksi perusahannya, yang diberi nama Murata Seisaku-kun" setelah wawancara dengan Reuters saat CEATEC Japan 2012 di Chiba, 2 Oktober 2012 lalu. 

 

Seorang pengunjung berdiri di hadapan robot berbentuk manusia, HRP-4C Miim di rapat tahunan IMF dan Bank Dunia di Tokyo, 9 Oktober 2012 lalu.

Seorang pengunjung duduk di kokpit sebuah robot setinggi 3,6 meter saat pembukaan "Restoran Robot" di Kabuchiko, salah satu kawasan "lampu merah" paling terkenal. Robot ini digunakan sebagai salah satu penampilan utama reguler yang menggunakan teknologi tinggi sebagai pengganti kabaret

November 27, 2012

English Course#4 "Midterms Story"

Yesterday, it was a midterms for English Course. Very exciting for me. It's because all about honour. All students may has a good results for the midterms yesterday. But I don't know, I don't mind it. I have been try to make the best. And whatever the results, I will accept whatever the outcome. So this is my story for the midterms.

The day before the test (midterms) I don't know what I have to study. I was sat in my room, opened my notebook and tried to remember, what was my lecturer always said in the previous lesson. Oh God, it's hard to keep in my mind. Then I push myself to studied, I studied in grammar, because it's still hard to comprehend it. Why I always forget the previous lesson ? Whereas I always understand when the lecturer gave us the material. Yes, it's a bit hard, but always try to concern. Until 10.15 pm I studied for the test, my eyes already sleepy, and finally can't concern anymore. So I decided to sleep. Closed the book and put in the bag. It Easy, yes that is easy than we have to studied. Hehe. But, there are one more important thing to do. Charge the laptop. That is very important thing to do, because it was my weapon to war. If the laptop not fully charge, you will feel not comfortable, fell broken and disappointed. Trust me it work. 

And the day is come. Monday 26th, first midterms for English course.Well, I am very exciting on the moment. In the morning, before I went to the university, I was ensured all the important thing. Like laptop, charging. myself, my mind. And I pray, I wish to God, to given a bit luck for me for that day. Everything is well until the lecturer came early in the morning, in the first lesson. Of course, very confused. But it just a little mistake. And the Course still in the second lesson. And the test is prepared with all laptop is on, the wireless on, and I was lucky because I brought my charging and fell comfortable that my laptop will not dead. Ten thirty, the test is begin with used the E-learning system. A bit problem with the wireless connection, the connection is to slow. And it was a annoyed. But god not hate me. God helped me solve the problem. And finally I can solve the problem. Big thanks God. 

I was start a bit late. but no problem, because I have much time to finished the first test. Sixty minutes for the grammar test. That is the the first test in the morning before we has the reading test. Okey, for the grammar test is clear. A bit hard, but I still confidence with the results. Next the reading test, it given thirty minute to do it well. Not long enough but have to clear it. Time is running out, the test is almost over. I was hurried to do it. But finally, I can finish it. The midterms is over. Feel very relieved. I barely remembered what was the answer, a bit hard, a bit not concern but I believe the result will good. trying to cheer up myself.

Well, that's all about my story for the midterms, in English course yesterday. The important thing is you have to believe with your own answer, no matter it is correct or not, just do your best and keep pray for the best result. Although the result is not to good, at least you do it by yourself and you know your rating for yourself. No matter what, just believe yourself. And in the end is always right.

November 25, 2012

Isi Otak Einstein dan Kejeniusanya

Otak Einstein memiliki pola lipatan yang luar biasa di beberapa bagiannya, yang dapat membantu menjelaskan mengapa dia jenius. Demikian yang ditunjukkan dalam foto terbaru dalam jurnal “Brain” yang terbit 16 November.

Albert Einstein, ahli fisika yang jenius itu memiliki lipatan ekstra dalam materi otaknya yang berwarna abu-abu, yang merupakan bagian otak untuk pikiran sadar. Secara khusus, lobus frontalis, daerah yang berhubungan dengan pemikiran abstrak dan perencanaan, memiliki lipatan yang tidak biasa dan rumit, seperti yang dinyatakan dalam sebuah analisis.

"Bagian otak tersebut  adalah bagian yang sangat canggih dari otak manusia," kata Dean Falk, penulis penelitian dan seorang antropolog di Florida State University, mengacu pada materi abu-abu tersebut. "Dan otak Einstein sangat luar biasa."

Foto otak sang jenius

Albert Einstein adalah fisikawan yang paling terkenal dari abad ke-20. Teori terobosannya mengenai relativitas umum menjelaskan bagaimana cahaya membelok karena lipatan ruang dan waktu.

Ketika ilmuwan tersebut meninggal pada 1955 di usia 76 tahun, Thomas Harvey, ahli patologi yang mengautopsinya, mengambil otak Einstein dan menyimpannya. Harvey mengiris ratusan bagian tipis jaringan otak Einstein untuk diperiksa dengan mikroskop dan juga memotret 14 foto otak tersebut  dari beberapa sudut.

Harvey mempresentasikan sebagian penelitiannya, namun tetap merahasiakan foto tersebut karena ingin menulis buku tentang otak fisikawan tersebut. Tetapi dia meninggal sebelum bukunya selesai.

Foto-foto tersebut tetap tersembunyi selama beberapa puluh tahun. Pada 2010, setelah menjalin persahabatan dengan salah satu penulis penelitian yang baru, keluarga Harvey menyumbangkan foto tersebut ke National Museum of Health and Medicine di Washington D.C, Tim Falk mulai menganalisis foto-foto tersebut pada 2011.

Lebih banyak koneksi sel otak

Tim tersebut menemukan bahwa secara keseluruhan, otak Einstein memiliki lipatan yang jauh lebih rumit di bagian celebral cortex, yang merupakan materi berwarna abu-abu pada permukaan otak dan berperan untuk pikiran sadar. Secara umum, materi abu-abu yang lebih tebal berhubungan dengan IQ yang lebih tinggi.

Banyak ilmuwan percaya bahwa dengan lipatan yang lebih banyak dapat memberikan area permukaan tambahan untuk pemrosesan mental, yang memungkinkan lebih banyak koneksi antara sel-sel otak, kata Falk. Dengan lebih banyak koneksi antara bagian yang jauh dari otak, seseorang akan mampu membuat lompatan mental, dengan menggunakan sel-sel otak yang letaknya berjauhan tersebut untuk memecahkan beberapa masalah kognitif.

Prefrontal cortex, yang memainkan peranan  penting untuk pemikiran abstrak, membuat prediksi dan berencana, juga memiliki pola lipatan yang luar biasa rumit pada otak Einstein.

Mungkin hal tersebut telah membantu sang fisikawan dalam mengembangkan teori relativitas. "Einstein berpikir soal percobaan saat ia membayangkan dirinya menyusuri seberkas cahaya, dan itu persis merupakan bagian otak yang diduga membuat seseorang menjadi sangat aktif" dalam eksperimen rumit semacam itu, ujar Falk kepada LiveScience.

Selain itu, lobus oksipitalis dari otak Einstein, yang melakukan proses visual, menunjukkan lipatan tambahan.

Lobus parietalis bagian kanan dan kiri juga tampak sangat asimetris, ungkap Falk. Tidak jelas hubungan antara bagian tersebut dan kejeniusan Einstein, tapi bagian otak tersebut adalah kunci untuk tugas-tugas spasial dan penalaran matematika, tambah Falk.

Para peneliti masih belum mengetahui apakah otak Einstein sudah luar biasa sejak lahir atau karena ia menggali fisika selama bertahun-tahun yang menyebabkan otaknya menjadi sangat spesial.

Falk yakin keduanya memainkan peran penting dalam kejeniusan Einstein.

"Entah itu alami atau dipupuk," katanya. "Ia lahir dengan otak yang sangat baik, dan dia memiliki berbagai pengalaman yang memungkinkan dia untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya."

Tapi sebagian besar kemampuan baku Einstein mungkin didapatnya secara alami bukan dari hasil kerja kerasnya seumur hidup, kata Sandra Witelson, dari Michael G. De Groot School of Medicine at McMasters University yang telah melakukan penelitian di masa lalu mengenai otak Einstein. Pada 1999, karyanya mengungkapkan bahwa lobus parietalis bagian kanan Einstein memiliki lipatan ekstra, yang didapatkan dari gen orangtuanya atau terjadi ketika Einstein masih dalam kandungan.

“Otak tersebut berbeda bukan sekadar dari ukuran yang lebih besar atau kecil, namun juga polanya,” ungkap Witselon. “Anatomi otaknya sangat unik jika dibandingkan dengan setiap foto atau gambaran otak manusia yang pernah ada.”

Oleh Tia Ghose, Staf Penulis LiveScience | LiveScience.com