November 01, 2012

Di Balik Seramnya Halloween

 



Halloween dikenal sebagai pesta perayaan ketika sekumpulan anak, dengan kostum hantu mendatangi rumah dan berkata ‘Trick or Treat’. Perayaan yang digelar pada malam 31 Oktober tiap tahunnya ini, menjadi hiburan tersendiri, terutama di beberapa negara tertentu seperti Inggris dan Amerika Serikat. Dahulu, Halloween memiliki pemaknaan yang lebih dalam daripada sekadar sebuah pesta. 

Malam hari 31 Oktober. Anak-anak mengenakan kostum ala hantu yang menyeramkan. Mulai dari nenek sihir, monster, malaikat kematian, hingga bentuk-bentuk setan yang mungkin bisa membuat bulu kuduk merinding. Mungkin pula mengundang gelak tawa. Mereka berlarian ke pintu rumah tetangga, berteriak ‘Trick or Treat’. Sebuah kalimat yang bermakna, sang tetangga harus ‘menyuap’ mereka dengan permen kalau tidak ingin dijahili.

 " Meskipun tidak diketahui secara tepat di mana dan kapan frase "Trick or treat" diciptakan, sudah menjadi budaya populer Amerika sejak 1951, ketika " Trick or Treat" digambarkan dalam komik strip Peanuts. Pada tahun 1952, Disney menghasilkan kartun yang disebut "Trick or Treat" menampilkan Donal Bebek dan keponakannya Kwik, Kwek dan Kwak "

Satu yang tak boleh dilewatkan adalah keberadaan Jack-o’-lantern, hiasan khas Halloween yang terbuat dari labu kuning. Cahaya lilin yang meneranginya dari dalam, memberi efek khas tersendiri. Demikianlah gambaran perayaan Halloween yang sering kita tonton di televisi.

Perayaan Halloween sendiri, sejatinya bukan hanya masalah keriangan semata. Ada esensi penting di balik perayaan yang konon memiliki akar dari dunia pagan ini.

Sebuah pemahaman yang sering kita lupakan saat merayakan Halloween, atau melihat perayaan ini adalah, bahwa Halloween, dahulu digunakan manusia untuk ‘menghormati alam, melihatnya sebagai kekuatan mengerikan yang dapat merusak kehidupan’. Halloween berada di antara musim gugur dan musim dingin. Di antara kehidupan yang indah, dan kematian mengerikan kala musim dingin tiba.

Menikmati Halloween tentu bukan hanya masalah bersenang dengan kostum dan pesta semata. Tetapi juga, mengenang, bahwa ratusan atau lebih dari seribu tahun lalu, orang-orang dari masa lalu telah mengajarkan kita untuk ‘bersatu dan bekerjasama dengan alam’. Sesuatu yang bertolak belakang dengan kebiasaan manusia saat ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar